Migrasi Sebagian!

Saya batasi blog ini khusus yang berbahasa Indonesia saja, sedangan di blog yang satunya dalam bahasa Inggris yang awalnya saya buat untuk syarat ikutan kontribusi nulis di Travelicious.world.

Jadi...blog ini masih akan tetap hidup untuk share beberapa info yang gak cuma soal perjalanan.

Beberapa post tentang jurnal traveling saya pindahkan ke url baru:  http://lilitanurdiana.com



Saturday, September 7, 2013

Trip Ambisius: Makassar - Toraja - Bira


Entah saya mimpi apa tiba-tiba merombak itinerary Makassar - Bira - Selayar menjadi Makassar - Toraja - Bira. Dipikir bijimanapun, tetap agak absurd. Jumat 30-Aug malem berangkat, senin 2-Sep malem pulang. 

Makassar-Toraja sendiri makan waktu +/- 8 jam perjalanan darat, one way lho! Lha ini gak pake nginep di Toraja pulak! Makassar-Bira makan waktu 4 jam perjalanan darat (one way). Temen seperjalanan pada komentar: "Ini di itinerary kok gak ada jadwal mandi ya?" atau "Lilita is crazy person creating crazy trip." Hahaha, alhamdulillah perjalanan gilak ini berjalan lancar dan penuh tawa.

Inilah ringkasannya:

  • Jumat dini hari kami berenam tiba di Bandara International Sultan Hasanuddin, mampir alfamart jajan-jajan sebentar lalu langsung masuk mobil inova carteran, tancep gas ke Toraja
  • Sampai Makale sekitar jam 9 pagi, nyusurin jalan nyari tempat sarapan, udah pada buka sih rumah makannya, tapi...kokinya masih pada belum dateng dong 😅
  • Setelah akhirnya nemu sebuah warung yang menjual kopi susu, teh manis dan nasgor, kami lanjut ke Kete Kesu di mana tongkonan berada. Saya masih dengan setelan yang sama dengan kemarennya yakni setelan ngantor yang untungnya casual, semangat mengabadikan tongkonan-tongkonan kuno.

Dengan background tongkonan Kete Kesu
 


  • Kelar dari Kete Kesu, kami buru-buru ngejar waktu ke Londa setelah sebelumnya sempat balik lagi ke lokasi tongkonan berada karena ternyata di bagian belakangnya ada lokasi kuburan goa, untung si Pak Sopir sempet nanya apa kita udah ke goa. Kalo nggak, wassalam kita gak sempet foto bareng tengkorak dan tulang-tulang berserakan di Kete Kesu. 
Kuburan Kete Kesu

  • Di Londa kami cuma mampir sebentar, lanjut ke Kambira (Kuburan Bayi / Kuburan Pohon), lalu ke Kuburan. Sempat kena macet dan mampir di sebuah resto numpang cuci muka, gosok gigi, ganti baju dan makan siang.
Londa

Makam Tebing dan Kuburan Pohon / Bayi Kambira

  • Setelah magrib kami balik ke Makassar. Semua penumpang sukses tidur setelah nenggak antimo, kecuali saya yang deg-degan takut sopirnya ngantuk. Temen sempet gantiin nyetir karena gak tega sama si sopir yang nonstop lebih dari 16 jam di balik kemudi.
  • Sampai di Makassar dini hari, kami ngedrop 2 orang teman yang mesti balik ke Jakarta hari Minggu itu. Sedangkan kami berempat lanjut ke Tanjung Bira setelah tukar sopir. Tapi tu sopir kok ya belum 2 jam nyetir udah berenti 3x karena ngantuk. Lalu si teman balik lagi gantiin nyetir deh.
  • Sampai di Pantai Tanjung Bira, kami bayar tiket masuk area pantai Rp 10,000/orang dan mampir di pinggiran dermaga untuk motret sunrise. Setelah early check-in di Salassa Guesthouse dan sarapan pancake, kami gabung snorkeling dengan 2 cewek asik yang menginap di sana juga. Lumayan save cost, karena duwit sewa boat Rp 300,000 yang tadinya untuk share berempat jadi bisa untuk berenam 😄
  • Ombak di lautan Pulau Liukang Loe lumayan parah, yang jago renang pun ikutan pegangan tambang boat seperti saya karena berat nahan arus haha. Gak puas kami snorkelingnya. Malah jadinya kami berlama-lama di Pulau Liukang untuk leyeh-leyeh, makan siang, dan narsis-narsisan.
Liukang Loe Island

  • Sorenya kami habiskan di Pantai Bira menikmati sunset dan dinner di sebuah resto berbentuk pinisi yang gensetnya berkali-kali mati.
  • Senin pagi kami sempetin motret di area Pantai Bira dan mampir ke Kampung Pinisi sebelum balik ke Makassar berenam (lagi), ngirit biaya rental APV Rp 700,000 all-in. Tapi berhubung flight kami delayed lebih dari 4 jam, kami memutuskan perpanjang sewa mobil 3 jam dengan tambah biaya extra Rp 200,000. Jadi kami saweran Rp 150,000/orang untuk biaya sewa mobil dari Bira. 2 jam extra kami habiskan muter-muter Makassar untuk beli oleh-oleh dan kuliner. Sayang perut kami gak secanggih napsu pengen kulinernya, jadi cuma sanggup ke Mie Titi dan Coto Cagak. Sama Airasia dikasih nasi kotak sih, tapi apa daya kulinerannya sukses jadi kita nolak. Maaf ya, Airasia. Tapi makasih lho untuk voucher compensation fee nya 300,000. Lumayan untuk modal kuliner dan buat biaya extra perpanjangan sewa mobil.

Tanjung Bira

Pinisi Village

Around Makassar

No comments:

Post a Comment